Di telapak tanganMu tertulis namaku, di dalam genggamanMu seluruh hidupku...
Sungguh bangga kupunya Bapa sepertiMu, yang tak pernah melupakanku
Di tengah badai hidup Kau menemaniku, di atas gunung batu Kau bawa diriku...
Sungguh bangga kupunya Bapa sepertiMu, yang tak pernah meninggalkanku
Kunyatakan Engkau, ...
Tuhan dihidupku,
Tuhan di setiap ucapan dan perbuatanku
Kunyatakan Engkau, ...
Tuhan dihidupku,
Tuhan yang selalu kusembah di setiap nafasku.
Apa yang lebih berarti dalam hidup kita selain menjadi berkat bagi orang lain? Ya! Kita hidup harus menjadi berkat buat orang lain. Bukan bicara masalah agama, tapi apa yang kita lakukan sehari-hari adalah refleksi kehidupan kita sebenarnya.
Banyak orang menjadi malaikat dalam komunitasnya tapi malaikat yang sama bisa mengeluarkan tanduk saat dia kembali ke dunianya. Contoh: saya punya sahabat, dia bekerja buat Tuhan, pelayanan kesana kemari, dan kelihatan malaikat banget ketika berada di luar sana... Tapi begitu sampai dirumah, dia suka sekali bertengkar dengan keluarganya, bahkan ibunya sendiri.
Apa artinya mulut kita memuji Tuhan, tapi mulut yang sama pula mengeluarkan umpatan demi umpatan? Bukan itu yang Tuhan mau!
Baiklah kita menjadi diri kita sendiri... Apa adanya, dimana dan kapanpun kita berada.
Kesederhanaan seperti seorang anak kecil lah yang menggugah hati.
Tuhan tidak pernah sedetikpun memalingkan mukaNya dari kita. Dia sungguh menjadikan kita biji mataNya, kesayanganNya, baiklah kita juga menyenangkan hati Tuhan dengan setiap gerak tubuh kita, dengan menjadi berkat bagi orang lain. Kalau kita mampu berusaha dan berusaha terus, maka kita akan dibawa dari kemuliaan yang satu ke kemuliaan yang lain... Dia akan membawa kita ke tingkat yang lebih tinggi lagi.
Dalam pikiranmu ...
Dalam apa yang kamu lihat ...
Dalam apa yang kamu dengar ...
Dalam perkataanmu ...
Dalam apa yang kamu rasakan dalam hatimu ...
Kemanapun kakimu melangkah ...
Biarlah kita menjadi berkat bagi siapapun juga...
GBU all, my dear friend
Wednesday, November 4, 2009
Wednesday, October 21, 2009
• Saat kami angkat tangan, Tuhan turun tangan •
Kami mencapai titik terendah dalam awal kehidupan pernikahan kami...
Tidak bekerja, tidak berpenghasilan, tidak punya uang, tapi banyak hutang credit card. Ibarat pepatah, lebih besar pasak daripada tiang. Ya! Bukan hanya lebih besar pasak daripada tiang, tapi besarnya pasak namun tanpa tiang.
Memang, kami senang, tapi kami tidak bahagia. Hari ini kami tertawa, mungkin besok tawa itu hilang. Saat mendapat barang kami tertawa, tapi saat tagihan credit card datang, tawa kami sirna.
Sungguh tipis perbedaan antara kebahagiaan dan kesenangan, tapi mereka berujung pada jalan yang tidak akan pernah bertemu.
Sampai pada suatu waktu, jiwa kami sungguh sudah lelah, akhirnya roh kami masih memegang kendali. Menjerit, meronta, sampai akhirnya benar benar berserah...
Pasrah,...
Menangis...
Berseru...
'Ya Tuhan... Tolong kami.... Ampuni kami....'
Sungguh kami sangat percaya diri, menjalankan bahtera kami, tapi tidak memegang kemudi. Pertama berlayar, memang laut tenang...kemudian mulai...satu persatu masalah keuangan menghantam kami...
Sampai kami merasa tidak tahu lagi apa yang harus dikerjakan.
Tapi sungguh... Saat kami angkat tangan, Tuhan turun tangan. Burung pipit di udara saja Dia pelihara, masak kami anakNya dibiarkanNya terlantar? Memang Tuhan mengijinkan segala sesuatu terjadi, untuk membuat kita lebih dewasa.
Dari situlah, kami berusaha.. Kami mencoba segala cara, apapun yang bisa kami usahakan jadi uang, akan kami usahakan.
Mulai dari untung sesedikit mungkin, tetap kami kerjakan.
Ya, segala sesuatu memang dimulai dari hal kecil :)
Asal kita mau... Ya, asal kita mau berusaha saja, Tuhan pasti buka jalan.
Kami memulai awal 'karir' kami sebagai penjual boneka secara online. Hidup kami di depan komputer, jualan dan transaksi semua dilakukan di depan komputer. Dan ajaib!!! Tuhan buka jalan...kami mulai berpenghasilan, kami memulai bisnis kecil kami dengan sukacita dan bisnis kami menghasilkan! Yiayyy !!!!!
Saya kesampingkan bisnis Event organizer dan wedding invitation kami, karena dalam hal ini tidak dapat diandalkan untuk penghasilan sehari hari, waktu itu. Dalam 1 bulan paling cuman dapat 1 klien, pada waktu itu.
Suamiku dituntut oleh orangtuanya untuk bekerja ikut orang karena berpenghasilan pasti.
Tidak!!! Kataku, karena sebelum menikah aku sudah membahas masalah ini dan aku berprinsip bahwa kami menikah, cari uang sama-sama. Aku paling tidak suka kalau kerja sendiri sendiri, karena kalau sudah capek dan pusing di kerjaannya, pasti hawa itu terbawa ke rumah, dan pasti sangat sulit menyatukan pikiran untuk pemecahan masalah kerjaan karena kami berkutat di bidang yang berbeda.
Akhirnya kami sepakat, apapun yang terjadi, berkerja harus bersama sama. Saling membangun, saling membantu, dan saling menopang.
Sekali lagi...ini adalah prinsipku. Tidak dapat disama ratakan dengan kondisi semua orang.
Karena aku orang yang termasuk nekat, dan aku selalu berpikiran dua lebih kuat daripada satu.
Cercaan demi cercaan datang silih berganti, tapi kami tutup kuping. Bagiku asal berdua saja cukup!
Kami tetap tekun menjalani jualan kami yang beruntung sedikit. Barang bekas kusulap jadi pajangan indah, baik dari clay, atau apapun juga yang bisa dijual dan bernilai estetik.
Sungguh aku sangat bersyukur atas tiga hal dalam hidupku:
1. Aku bersyukur memiliki mami yang sangat menghormati privacy kami berdua. Memang kami tinggal di rumahku karena mamiku single parent, dan aku anak perempuan satu satunya, walaupun kami sendiri sedang menyicil rumah di daerah menganti. Tapi dalam kehadiran kami, sungguh privasi kami berdua sungguh dijunjung tinggi
2. Aku bersyukur memiliki suami yang sangat hebat! Tidak gengsi, mau kerja apapun juga dan hebatnya dia super teliti. Malah suamiku yang mengerjakan bagian finishing dalam pengerjaan pemesanan undangan.
3. Aku bersyukur atas talenta yang Tuhan bri. Sungguh melimpah nikmat yang dikaruniakanNya bagiku. Dan dari talenta talenta yang Tuhan bri bagiku inilah, aku mendulang emas.
Ya! Akhirnya, kami sungguh sangat menyadari kesalahan kami berdua. Kami mengendalikan bahtera kami tanpa kemudi. Tapi setelah Tuhan ambil alih, sungguh perubahan drastis kami rasakan! Pintu pintu berkat dibukakanNya bagiku, sumur demi sumur dibuka, ...
Hal yang utama dan mutlak! Serahkanlah hidupMu pada Tuhan, biar Dia yang menyetir karena selalu baik adanya.
Thank you Lord...atas kasihMu yang tidak berkesudahan bagiku.
-amen-
Tidak bekerja, tidak berpenghasilan, tidak punya uang, tapi banyak hutang credit card. Ibarat pepatah, lebih besar pasak daripada tiang. Ya! Bukan hanya lebih besar pasak daripada tiang, tapi besarnya pasak namun tanpa tiang.
Memang, kami senang, tapi kami tidak bahagia. Hari ini kami tertawa, mungkin besok tawa itu hilang. Saat mendapat barang kami tertawa, tapi saat tagihan credit card datang, tawa kami sirna.
Sungguh tipis perbedaan antara kebahagiaan dan kesenangan, tapi mereka berujung pada jalan yang tidak akan pernah bertemu.
Sampai pada suatu waktu, jiwa kami sungguh sudah lelah, akhirnya roh kami masih memegang kendali. Menjerit, meronta, sampai akhirnya benar benar berserah...
Pasrah,...
Menangis...
Berseru...
'Ya Tuhan... Tolong kami.... Ampuni kami....'
Sungguh kami sangat percaya diri, menjalankan bahtera kami, tapi tidak memegang kemudi. Pertama berlayar, memang laut tenang...kemudian mulai...satu persatu masalah keuangan menghantam kami...
Sampai kami merasa tidak tahu lagi apa yang harus dikerjakan.
Tapi sungguh... Saat kami angkat tangan, Tuhan turun tangan. Burung pipit di udara saja Dia pelihara, masak kami anakNya dibiarkanNya terlantar? Memang Tuhan mengijinkan segala sesuatu terjadi, untuk membuat kita lebih dewasa.
Dari situlah, kami berusaha.. Kami mencoba segala cara, apapun yang bisa kami usahakan jadi uang, akan kami usahakan.
Mulai dari untung sesedikit mungkin, tetap kami kerjakan.
Ya, segala sesuatu memang dimulai dari hal kecil :)
Asal kita mau... Ya, asal kita mau berusaha saja, Tuhan pasti buka jalan.
Kami memulai awal 'karir' kami sebagai penjual boneka secara online. Hidup kami di depan komputer, jualan dan transaksi semua dilakukan di depan komputer. Dan ajaib!!! Tuhan buka jalan...kami mulai berpenghasilan, kami memulai bisnis kecil kami dengan sukacita dan bisnis kami menghasilkan! Yiayyy !!!!!
Saya kesampingkan bisnis Event organizer dan wedding invitation kami, karena dalam hal ini tidak dapat diandalkan untuk penghasilan sehari hari, waktu itu. Dalam 1 bulan paling cuman dapat 1 klien, pada waktu itu.
Suamiku dituntut oleh orangtuanya untuk bekerja ikut orang karena berpenghasilan pasti.
Tidak!!! Kataku, karena sebelum menikah aku sudah membahas masalah ini dan aku berprinsip bahwa kami menikah, cari uang sama-sama. Aku paling tidak suka kalau kerja sendiri sendiri, karena kalau sudah capek dan pusing di kerjaannya, pasti hawa itu terbawa ke rumah, dan pasti sangat sulit menyatukan pikiran untuk pemecahan masalah kerjaan karena kami berkutat di bidang yang berbeda.
Akhirnya kami sepakat, apapun yang terjadi, berkerja harus bersama sama. Saling membangun, saling membantu, dan saling menopang.
Sekali lagi...ini adalah prinsipku. Tidak dapat disama ratakan dengan kondisi semua orang.
Karena aku orang yang termasuk nekat, dan aku selalu berpikiran dua lebih kuat daripada satu.
Cercaan demi cercaan datang silih berganti, tapi kami tutup kuping. Bagiku asal berdua saja cukup!
Kami tetap tekun menjalani jualan kami yang beruntung sedikit. Barang bekas kusulap jadi pajangan indah, baik dari clay, atau apapun juga yang bisa dijual dan bernilai estetik.
Sungguh aku sangat bersyukur atas tiga hal dalam hidupku:
1. Aku bersyukur memiliki mami yang sangat menghormati privacy kami berdua. Memang kami tinggal di rumahku karena mamiku single parent, dan aku anak perempuan satu satunya, walaupun kami sendiri sedang menyicil rumah di daerah menganti. Tapi dalam kehadiran kami, sungguh privasi kami berdua sungguh dijunjung tinggi
2. Aku bersyukur memiliki suami yang sangat hebat! Tidak gengsi, mau kerja apapun juga dan hebatnya dia super teliti. Malah suamiku yang mengerjakan bagian finishing dalam pengerjaan pemesanan undangan.
3. Aku bersyukur atas talenta yang Tuhan bri. Sungguh melimpah nikmat yang dikaruniakanNya bagiku. Dan dari talenta talenta yang Tuhan bri bagiku inilah, aku mendulang emas.
Ya! Akhirnya, kami sungguh sangat menyadari kesalahan kami berdua. Kami mengendalikan bahtera kami tanpa kemudi. Tapi setelah Tuhan ambil alih, sungguh perubahan drastis kami rasakan! Pintu pintu berkat dibukakanNya bagiku, sumur demi sumur dibuka, ...
Hal yang utama dan mutlak! Serahkanlah hidupMu pada Tuhan, biar Dia yang menyetir karena selalu baik adanya.
Thank you Lord...atas kasihMu yang tidak berkesudahan bagiku.
-amen-
Sunday, October 18, 2009
Kalap a.k.a Takabur
Balik lagi ke cerita saya. Kita tinggalkan sejenak 'benang mbulet' di cerita saya sebelumnya.
Kembali ke saat saya baru melangsungkan pernikahan kami. Setelah kami menikah...kami seperti dikembalikan ke bumi :) kembali pada kenyataan, kembali kepada saat kami harus mempertimbangkan dan memperhitungkan langkah kami selanjutnya.
Sehari berlalu... Dua hari berlalu... 3 hari berlalu... Kami seperti mengemudikan kapal ke neverland, yang bahkan kami tak tau dimana ujung pangkal perjalanan kami. 3 hari kami seperti orang linglung, ya inilah resiko menikah nekad. Menikah tanpa memikirkan apapun. Asal cinta cukup sudah :) hari ke 3 aku memutuskan lebih baik kita pergi honeymoon, sekalian menghilangkan penat ini... Aku telepon temanku yang kerja ditravel. Dalam 5 menit, aku booking ticket ke jakarta 2 minggu, lanjut ke Bali 2 minggu. Maklum uang kami masih banyak :)
Dalam honemoon kami... Uang sisa sedikit. La namanya 1 bulan penuh hidup di hotel :D
Beruntung, kami masih punya sisa 12 juta waktu itu...
Sepulang honeymoon, kembali... Kami harus kembali ke bumi. Kembali pada kenyataan dimana kami tidak bekerja. Oh sungguh hebat betul pernikahan kami :)
Dalam 3 bulan, uang kami habis tak bersisa, malah kami banyak memakai credit card untuk belanja ini itu, beli gadget ini gadget itu.
Sudah tahuuu sisa uang tinggal segitu, masih saja mata ini gatal sekali beli gadget keluaran terbaru. Baik itu handycam, handphone, dll. Selanjutnya dapat ditebak, kami berputar dalam pusaran hutang credit card. Pada akhirnya yang kami lakukan hanyalah gali lubang tutup lubang.
Kenapa aku menceritakan ini?
Aku tidak malu...
Tidak ada yang perlu disembunyikan, tidak ada yang perlu ditutupin. Biar ini menjadi berkat bagi banyak orang, bahwa karya Tuhan ajaib dalam hidup kami.
Bukan hanya itu saja, kami di rumah juga mengalami 'benturan' dengan salah satu anggota keluargaku. Ah sungguh keterlaluan! Sudah jatuh ditimpa tangga pula!!!
Kami menjalani tahun pertama pernikahan kami seperti yang saya katakan tadi, driven to neverland. Tapi herannya, kami menjalani itu dengan sukacita dan penuh tawa :D
Akhirnya pas ulangtahun pernikahan kami pertama, kami berdua bercakap cakap, dan kami baru menyadari kesalahan fatal kami berdua. Simpel tapi fatal!
Kami lupa menempatkan Tuhan diatas hidup kami. Ya kami lupa!!!! Semua karena kami takabur...
Oh Tuhannnn....ampuni kami berdua. Sungguh bodohnya kami! Bisa bisanya kami melupakan Tuhan kami, hal yang crucial!!!!
Kembali ke saat saya baru melangsungkan pernikahan kami. Setelah kami menikah...kami seperti dikembalikan ke bumi :) kembali pada kenyataan, kembali kepada saat kami harus mempertimbangkan dan memperhitungkan langkah kami selanjutnya.
Sehari berlalu... Dua hari berlalu... 3 hari berlalu... Kami seperti mengemudikan kapal ke neverland, yang bahkan kami tak tau dimana ujung pangkal perjalanan kami. 3 hari kami seperti orang linglung, ya inilah resiko menikah nekad. Menikah tanpa memikirkan apapun. Asal cinta cukup sudah :) hari ke 3 aku memutuskan lebih baik kita pergi honeymoon, sekalian menghilangkan penat ini... Aku telepon temanku yang kerja ditravel. Dalam 5 menit, aku booking ticket ke jakarta 2 minggu, lanjut ke Bali 2 minggu. Maklum uang kami masih banyak :)
Dalam honemoon kami... Uang sisa sedikit. La namanya 1 bulan penuh hidup di hotel :D
Beruntung, kami masih punya sisa 12 juta waktu itu...
Sepulang honeymoon, kembali... Kami harus kembali ke bumi. Kembali pada kenyataan dimana kami tidak bekerja. Oh sungguh hebat betul pernikahan kami :)
Dalam 3 bulan, uang kami habis tak bersisa, malah kami banyak memakai credit card untuk belanja ini itu, beli gadget ini gadget itu.
Sudah tahuuu sisa uang tinggal segitu, masih saja mata ini gatal sekali beli gadget keluaran terbaru. Baik itu handycam, handphone, dll. Selanjutnya dapat ditebak, kami berputar dalam pusaran hutang credit card. Pada akhirnya yang kami lakukan hanyalah gali lubang tutup lubang.
Kenapa aku menceritakan ini?
Aku tidak malu...
Tidak ada yang perlu disembunyikan, tidak ada yang perlu ditutupin. Biar ini menjadi berkat bagi banyak orang, bahwa karya Tuhan ajaib dalam hidup kami.
Bukan hanya itu saja, kami di rumah juga mengalami 'benturan' dengan salah satu anggota keluargaku. Ah sungguh keterlaluan! Sudah jatuh ditimpa tangga pula!!!
Kami menjalani tahun pertama pernikahan kami seperti yang saya katakan tadi, driven to neverland. Tapi herannya, kami menjalani itu dengan sukacita dan penuh tawa :D
Akhirnya pas ulangtahun pernikahan kami pertama, kami berdua bercakap cakap, dan kami baru menyadari kesalahan fatal kami berdua. Simpel tapi fatal!
Kami lupa menempatkan Tuhan diatas hidup kami. Ya kami lupa!!!! Semua karena kami takabur...
Oh Tuhannnn....ampuni kami berdua. Sungguh bodohnya kami! Bisa bisanya kami melupakan Tuhan kami, hal yang crucial!!!!
Thursday, October 15, 2009
Hargailah tiap jam hidupmu
Kemarin, aku bertemu sama salah satu anggota komunitas yang kuceritakan sebelumnya... Kita sudah tidak bertemu beberapa tahun. Melepas kangen sambil cerita perkembangan2...
Ternyata banyak hal terjadi... Dan bagiku, bukan bertambah baik, tapi kok tambah semrawut...oh Tuhan, sungguh sedih hatiku...
Sungguh prihatin aku...
Tuhan memang adil dan hanya Dia pembelaku...
Semua tuduhan yang dulu dituduhkan kepadaku, malah berbalik ke mereka.
Istilah orang jawa kalau bilang 'mangan muntahane dewe'...
Aku tidak mau menghakimi, TIDAK !!! Penilaian biarlah datangnya dari Tuhan.
Ya!!! Aku mengasihi mereka, ingin aku mengulang hari hari dulu dimana kami berkumpul dan berbagi tawa bersama.
Semua sudah berubah... Semua sudah tidak seperti dulu lagi...
Lalu saat aku memikirkan hal itu, tiba2 aku mendapat sebuah cerita dari temanku. Aku membacanya dan menangis...
Memang... Hidup ini, tidaklah lebih berarti di hadapan Tuhan selain kita menjadi berkat bagi orang lain.
Sahabatku, lakukanlah hal yang sederhana, paling sederhana diantara semua hukumNya...
"Kasihilah Tuhan, Allahmu dengan segenap hatimu, kekuatanmu, dan akal budimu, dan kasihilah sesamamu seperti kamu mengasihiKu" kata Tuhan.
Kalau kamu hanya melakukan salah satu dari itu, maka itu tidaklah sempurna.
Tuhan kita adalah Tuhan yang sempurna, dan Dia mutlak pada hukumNya.
Memang roh penurut tapi daging lemah...cobalah saudaraku...
Kalau kamu belum bisa, cobalah terus...
Inilah cerita yang aku katakan tadi, semoga boleh menjadi berkat:
Seorang anak bertanya pd ayahnya, “Apa kita bisa hidup tdk berdosa seumur hidup kita?”. Ayahnya menjawab “Tidak”. Anak ini kemudian berkata
“Oh ayah, kalau 1bulan, apakah kita bs hidup tanpa berdosa?” Ayahnya kembali menggelengkan kepala, sambil trsenyum.
“Oke ayah, ini yg terakhir, apakah kita bs hidup tdk berdosa dlm 1jam saja?”. Akhirnya ayahnya mengangguk, "Kemungkinan besar bisa dan kasih Tuhan lah yg akan memampukan kita u/ hidup benar". Anak ini tersenyum lega. "Jika demikian, aku akan hidup benar dr jam ke jam. Lebih mudah menjalaninya, dan aku akan menjaganya dr jam ke jam, sehingga aku dpt hidup dg benar"
Marilah kita hidup dr waktu ke waktu, dg memperhatikan cara kita menjalani hidup ini. Dari latihan yg paling kecil dan sederhana akan menjadikan kita trbiasa,apa yg sudah biasa kita lakukan akan menjadi sifat,dan sifat akan berubah jadi karakter, karakter akan menjadi tujuan hidupmu..
Hiduplah 1 jam TANPA:
kemarahan, hati yang jahat, pikiran negatif,
menjelekkan orang,
keserakahan, pemborosan, kesombongan, kebohongan, kepalsuan...lalu ulangi lagi u/ 1jam berikutnya..
Hiduplah 1 jam DENGAN: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kelemahlembutan, kemurahan hati, kerendahan hati, penguasaan diri...dan ulangilah lagi u/ 1 jam berikutnya..
Jalanilah kehidupan yg berkenan pd Tuhan, dg menjalaninya dr waktu ke waktu, dr 1 jam ke jam berikutnya..
Have a blessed day !
Aku mengasihimu, sahabatku!
Ternyata banyak hal terjadi... Dan bagiku, bukan bertambah baik, tapi kok tambah semrawut...oh Tuhan, sungguh sedih hatiku...
Sungguh prihatin aku...
Tuhan memang adil dan hanya Dia pembelaku...
Semua tuduhan yang dulu dituduhkan kepadaku, malah berbalik ke mereka.
Istilah orang jawa kalau bilang 'mangan muntahane dewe'...
Aku tidak mau menghakimi, TIDAK !!! Penilaian biarlah datangnya dari Tuhan.
Ya!!! Aku mengasihi mereka, ingin aku mengulang hari hari dulu dimana kami berkumpul dan berbagi tawa bersama.
Semua sudah berubah... Semua sudah tidak seperti dulu lagi...
Lalu saat aku memikirkan hal itu, tiba2 aku mendapat sebuah cerita dari temanku. Aku membacanya dan menangis...
Memang... Hidup ini, tidaklah lebih berarti di hadapan Tuhan selain kita menjadi berkat bagi orang lain.
Sahabatku, lakukanlah hal yang sederhana, paling sederhana diantara semua hukumNya...
"Kasihilah Tuhan, Allahmu dengan segenap hatimu, kekuatanmu, dan akal budimu, dan kasihilah sesamamu seperti kamu mengasihiKu" kata Tuhan.
Kalau kamu hanya melakukan salah satu dari itu, maka itu tidaklah sempurna.
Tuhan kita adalah Tuhan yang sempurna, dan Dia mutlak pada hukumNya.
Memang roh penurut tapi daging lemah...cobalah saudaraku...
Kalau kamu belum bisa, cobalah terus...
Inilah cerita yang aku katakan tadi, semoga boleh menjadi berkat:
Seorang anak bertanya pd ayahnya, “Apa kita bisa hidup tdk berdosa seumur hidup kita?”. Ayahnya menjawab “Tidak”. Anak ini kemudian berkata
“Oh ayah, kalau 1bulan, apakah kita bs hidup tanpa berdosa?” Ayahnya kembali menggelengkan kepala, sambil trsenyum.
“Oke ayah, ini yg terakhir, apakah kita bs hidup tdk berdosa dlm 1jam saja?”. Akhirnya ayahnya mengangguk, "Kemungkinan besar bisa dan kasih Tuhan lah yg akan memampukan kita u/ hidup benar". Anak ini tersenyum lega. "Jika demikian, aku akan hidup benar dr jam ke jam. Lebih mudah menjalaninya, dan aku akan menjaganya dr jam ke jam, sehingga aku dpt hidup dg benar"
Marilah kita hidup dr waktu ke waktu, dg memperhatikan cara kita menjalani hidup ini. Dari latihan yg paling kecil dan sederhana akan menjadikan kita trbiasa,apa yg sudah biasa kita lakukan akan menjadi sifat,dan sifat akan berubah jadi karakter, karakter akan menjadi tujuan hidupmu..
Hiduplah 1 jam TANPA:
kemarahan, hati yang jahat, pikiran negatif,
menjelekkan orang,
keserakahan, pemborosan, kesombongan, kebohongan, kepalsuan...lalu ulangi lagi u/ 1jam berikutnya..
Hiduplah 1 jam DENGAN: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kelemahlembutan, kemurahan hati, kerendahan hati, penguasaan diri...dan ulangilah lagi u/ 1 jam berikutnya..
Jalanilah kehidupan yg berkenan pd Tuhan, dg menjalaninya dr waktu ke waktu, dr 1 jam ke jam berikutnya..
Have a blessed day !
Aku mengasihimu, sahabatku!
Wednesday, October 14, 2009
Pembelajaran terbesar dalam hidupku....
Sebelumnya aku mau cerita aja, sekedar sharing supaya membuka pikiran...:) memang mungkin terlalu telat bagiku untuk menuliskan dalam blog, tapi biarlah orang mau berkata apa, tapi ini pengalamanku, guru hidupku yang tidak dapat dibeli dengan uang manapun.
Dulu, pertama kali aku mengenal 'cinta' (kuberi tanda petik karena memang bukan cinta dalam arti sebenarnya yang ternyata kukenal dulu), waktu aku berusia 15tahun. Kelas 3 smp mau lulus.
Aku sangat terbakar api asmara, membakar sampai rusukku, tapi itu semua hanyalah api, yang sebagaimana api, dari kecil menjadi besar, akhirnya menjadi padam.
Aku sangat yakin dulunya bahwa dia adalah cintaku, belahanku, rusukku...
Banyak sekali ceritaku yang ingin kutulis, tapi ah biarlah ... Biar itu kusimpan dan menjadi sebuah pembelajaran bagiku, menjadi guru bagiku.
Dia ... Hampir kuserahkan tubuhku karena *cinta*, waktu itu aku ingat malam perayaan natal di sekolah, tgl 22 desember 1997, aku begitu mengingat tanggalnya karena bukan karena begitu berkesannya, tapi aku sangat malu...
Yah biarlah aku tulis disini, biar siapapun yang membacanya bisa terberkati oleh sharingku ini.
Ya...waktu itu saking terbakarnya kami berdua hampir saja aku menyerahkan tubuhku. Tapi puji Tuhan, roh kudus tak henti hentinya mengingatkanku, sehingga akal sehat ini masih berjalan...
Aku orang yang setia tapi begitu tersakiti sekali saja, akan sulit kulupakan...*andai aku melupakannya pun, aku biasanya tidak mau berurusan lagi*
Ya...Tuhan masih menjaga perawan yang satu ini.
Lihat kan betapa aku *mencintai* dia...
Tahun demi tahun berlalu, aku merasa cinta kami semakin menjadi membara tapi ternyata itu hanyalah cinta yang berubah jadi nafsu.
Oh Tuhan, aku tidak mau semua berubah jadi seperti ini!!!
Tuhan itu ajaib! Dia masih mengasihiku, akhirnya 2001 Tuhan membawa kami kedalam pelayanan, pelayanan peperangan rohani yang menuntut kekudusan tingkat tinggi...
Aku begitu terbakar dalam melayani Tuhan, bahkan aku rela hubunganku menjadi yang kesekian asalkan pelayananku berjalan didalam kekudusan!
Dia berstatus mahasiswa widya mandala, akhirnya putus sekolah (DO) dan dia memutuskan ikut team pelayanan full time ke Jakarta. Bisa dibayangkan betapa murkanya orangtua kami berdua? Tapi kami berdua berpendirian teguh! Dia akan ke jakarta sementara aku selesaikan kuliahku...
2001...
2002...
Semua berjalan baik sampai pada 2002 akhir,
Ketika aku ditawari ke jakarta, aku sangat bahagia karena memang aku ingin bisa full time juga,
Tapi bagaimana dengan kuliahku? Oh Tuhan, benar benar pilihan yang sulit...
Setelah aku sebulan di Jakarta, aku semakin yakin untuk melepas bangku kuliahku... Semua orang menentang aku, membodohkan aku, mengutuki aku, tapi aku tak perduli... Aku mau bekerja buat Tuhanku... Tuhan pasti menjadi pembelaku ! Itulah yang aku pegang terus...
Memang roh memang penurut, tapi daging lemah... Aku sangat fokus pada Tuhanku, awalnya...tapi tak dapat kupungkiri bahwa perasaan sebagai seorang wanita mulai timbul tenggelam...
Aku sudah sekian lama menjaling hubungan, aku ingin menikah! ... Tapi hal itu sangat tidak mungkin bagi kondisi kami berdua...
Aku harus mampu mengendalikan diriku!!! Aku harus mengerti lebih bahwa situasi dan kondisi kami berdua menuntut kami agar tetap bertahan dalam kekudusan.
Memang, aku akui dengan sepenuh hati...daging memang lemah, akhirnya jiwaku, hasratku, nafsuku mulai memberontak. Kekecewaan, keputus asaan karena situasi dan kondisi kami mulai mengacaukan fokus pelayananku... Hubungan kami berdua mulai naik posisinya. Bukan Tuhan lagi yang utama,...
Oh Tuhan... Ampuni hambaMu ini... Sungguh aku sangat kecewa!!!
Sampai suatu hari aku mengalami kecelakaan, dua kali dalam rentang waktu 2 minggu saja.
Yang pertama, aku terperosok ke lumpur sehingga motorku terjerembap dan aku tidak dapat menggerakkannya sedikitpun karena ban sudah dipenuhi lumpur...
Saat itu sungguh aku berharap dia dapat hadir membantuku...
Padahal jarak dari tempat dia tinggal ke lokasi aku kecelakaan hanya 10 menit...tapi ah sudahlah, dia memang tidak bisa pikirku.
Sambil menangis aku membuang lumpur yang menempel pada roda, dengan tangan kosong!!!
Lalu yang kedua, selang 2 minggu saja, aku kecelakaan lagi di daerah Puri, Jakarta. Parah! Aku ditabrak, bahkan aku tidak mampu berdiri karena sengselku sempat tergeser.
Akhirnya aku ditolong warga setempat dan dibawa ke UGD di Rumah sakit daerah kebon jeruk. Saat itu sungguh hati ini berharap dia datang dan menanyakan keadaanku. Tapi ternyata yang datang malah sahabat sahabatku... Dimana dia? Tidak bisa hadir... Memang waktu itu aku sangat menuntut kehadirannya...
Oh sungguh egois diriku! Tapi aku wanita! Aku berperasaan! Aku inginkan dia hadir... Tapi tak kudapat semua itu...
Malah aku didamprat habis, aku dimarahi, aku dibodohkan!!! Oh sungguh memprihatinkan kondisiku waktu itu, baik fisik maupun perasaanku...
Dari isitulah awalnya...
Dari kecewa menjadi sakit hati... Bahkan waktu aku harus buka jahitan pun, aku pergi sendiri, naik taksi di tengah hujan lebat...
Oh sempurna sudah kecewa dalam dada ini...
Memang ... Jalannya harus begini ...
Hilang... Sirna... Semua kenangan dan perasaan di hati. Aku tak perduli lagi! Sungguh sakit hati ini!!! Oh Tuhan...
Bukan hanya itu... Setelah sembuh, tiba tiba hanya dalam sekejap, dalam kedipan mata, banyak sekali tuduhan ditimpakan kepadaku.
Aku wanita penggoda lah, banyak laki2 suka padaku lah... Ya ampun Tuhan... Apa yang mereka katakan???
Apa yang mereka tuduhkan itu tidak benar! Aku hanya diam saja sambil menangis.
Aku percaya, semua hanya waktu...waktu yang akan menunjukkan siapa benar siapa salah. Karena Tuhanlah pembelaku...
Aku sangat percaya Tuhan tidak tinggal diam. Lebih baik aku berdiam saja dan membiarkan mereka merasa menang...
Biarlah mereka tertawa dibelakangku... Biarlah semua itu terjadi...
Akhirnya aku memutuskan pulang ke surabaya. Toh aku tidak akan dapat menyenangkan hati Tuhan dalam segala situasi hati ini. Ya! Hubunganku telah mengkhamiri ketulusan pelayananku... Saat itu hanya dagingku yang bekerja! Tidak ada yang lain...
Sudah pupus semua harapanku, bahkan melihat dia pun aku tak sudi! Aku ingin pergi!!! Aku ingin tenggelam saja!!! Semua orang mengucilkanku, teman, sahabat, rekan, semua yang kupercaya menimpakan segala kesalahan di pundakku. Oh sungguh berat hati ini...
Hei!!! Kalian pelayan Tuhan! Kalian berkata kalian dikhusukan bagi Tuhan! Kenapa semua tingkah laku kalian sangat duniawi!!!
Bagaimana kamu dapat berkata 'bersatulah tubuh Kristus!' Sedang dalam tubuh kalian sendiri tidak ada persatuan???
Oh sungguh ku kecewa... Aku dikucilkan, aku dicurigai, aku tidak dihargai, aku dikesampingkan. Oh Tuhan, sungguh ku tak mau lagi ada di kota ini, aku tidak mau lagi ada di komunitas ini!!!aku harus lari...aku harus pergi...! Akhirnya kuputuskan ke Jepang. Dengan segala cara Tuhan akan buka jalan! Aku percaya itu...
Sekarang, tidak ada satupun kecewa dan penyesalan dalam keputusan yang pernah aku ambil atas semua yang sudah terjadi, karen semua itu baik. Baik bagiku dan bagimu.
Aku belajar banyak sahabatku, sungguh pengalaman pahit itu menjadi guru terbaikku. Aku sangat bersyukur atas kejadian demi kejadian...
Terpuruk... Sakit hati... Rasa tidak berguna... PASTI itu kurasakan! Bahkan aku memutuskan keluar dari komunitas ini dan memutuskan hubungan dengan dia. 7 tahun jalinan kasih kami hanya seharga itu...
Tapi sekali lagi...
Aku teramat bersyukur. Tuhan sungguh mengasihi aku. Aku dipersiapkanNya yang terbaik. Aku diberinya aral melintang, semua hanya agar aku menjadi lebih baik. Dan supaya aku tahu bahwa Tuhan sangat mengasihiku.
Kalau ku melihat hidupku sekarang, dan menoleh ke belakang... Oh Tuhanku sungguh dahsyat! Dia tidak pernah merencanakan yang buruk! Memang waktu itu sungguh aku tidak dapat mengerti apa rencana Tuhan, tapi satu hal yang pasti, Dia tidak pernah memberi ular beracun pada yang minta roti. Ya!!! Yang terbaik sungguh Tuhan beri bagiku. Suami yang terbaik, walaupun kami hanya menjalani 21 bulan pacaran, tapi aku tahu dengan pasti... Dia lah yang dipersiapkan Tuhan untukku.
Memang suamiku memiliki masa lalu kelam, sekelam bayangan hitam... Tapi aku percaya, semua sudah tutup buku dan Tuhan tidak melihat masa lalu...Bukankah Dia sudah menebus kita tunai? Ada apa dengan semua intimidasi???
Sekali lagi, Tuhan tidak melihat awal, tapi akhir lah yang Tuhan perhitungkan.
Sebagaimana Tuhan mengampuni dan menghapus dosa masa lalu kita, seperti itu lah aku melihat suamiku.
Dialah imamku, kepala rumah tanggaku. Sebagaimana aku menghormati Tuhanku, seperti itulah aku menghormati suamiku.
Terima kasih Tuhan...
Hei! Aku merasa menjadi lebih berpikir jernih dalam segala hal... Setelah kupikir, ternyata semua kejadian pahit yang pernah kualami itulah yang mengajar aku. Tuhan mengubahkanku melalui setiap kejadian. Learn is about everyday...
Ya! Sahabatku...
Apakah kamu mencintai Tuhan? Apakah kata kata itu sering kau ucapkan?
Hukum yang pertama dan terutama 'kasihilah Tuhanmu seperti kamu mengasihi dirimu' dan 'kasihilah sesamamu manusia seperti kamu mengasihi Aku'
Selama kamu tidak mampu menunjukkan kasihmu kepada saudaramu, rekanmu, sahabatmu, bahkan musuhmu, maka... Kamu belum berkapasitas cukup untuk mengasihi Tuhan.
Dalam hal kecil !!! Mulailah belajar, karena setiap hari adalah pengalaman dan pembelajaran. Jika kamu belum mampu, coba lagi besok. Jika besok masih belum mampu, coba lagi lusa, dan lakukan terus setiap hari sampai kamu benar benar mampu mengasihi yang kau anggap musuhmu. Disitulah maka kadar kasihmu kepada Tuhan akan mengalahkan dagingmu...dan baiklah mulut kita berkata 'aku mengasihiMu Tuhan...
God bless you all my friend! Semoga menjadi berkat karena hidup adalah lebih baik menjadi berkat bagi banyak orang, daripada menjadi seorang pendeta yang menjadi batu sandungan karena pikiran dan perbuatannya.
- There's always a reason behind things and it will be a great blast thingy when you take it positively, and it will be a silly, ridiculous, sin thingy if you take it negatively. All based on how you think and react. That's how you'll harvest! -
Dulu, pertama kali aku mengenal 'cinta' (kuberi tanda petik karena memang bukan cinta dalam arti sebenarnya yang ternyata kukenal dulu), waktu aku berusia 15tahun. Kelas 3 smp mau lulus.
Aku sangat terbakar api asmara, membakar sampai rusukku, tapi itu semua hanyalah api, yang sebagaimana api, dari kecil menjadi besar, akhirnya menjadi padam.
Aku sangat yakin dulunya bahwa dia adalah cintaku, belahanku, rusukku...
Banyak sekali ceritaku yang ingin kutulis, tapi ah biarlah ... Biar itu kusimpan dan menjadi sebuah pembelajaran bagiku, menjadi guru bagiku.
Dia ... Hampir kuserahkan tubuhku karena *cinta*, waktu itu aku ingat malam perayaan natal di sekolah, tgl 22 desember 1997, aku begitu mengingat tanggalnya karena bukan karena begitu berkesannya, tapi aku sangat malu...
Yah biarlah aku tulis disini, biar siapapun yang membacanya bisa terberkati oleh sharingku ini.
Ya...waktu itu saking terbakarnya kami berdua hampir saja aku menyerahkan tubuhku. Tapi puji Tuhan, roh kudus tak henti hentinya mengingatkanku, sehingga akal sehat ini masih berjalan...
Aku orang yang setia tapi begitu tersakiti sekali saja, akan sulit kulupakan...*andai aku melupakannya pun, aku biasanya tidak mau berurusan lagi*
Ya...Tuhan masih menjaga perawan yang satu ini.
Lihat kan betapa aku *mencintai* dia...
Tahun demi tahun berlalu, aku merasa cinta kami semakin menjadi membara tapi ternyata itu hanyalah cinta yang berubah jadi nafsu.
Oh Tuhan, aku tidak mau semua berubah jadi seperti ini!!!
Tuhan itu ajaib! Dia masih mengasihiku, akhirnya 2001 Tuhan membawa kami kedalam pelayanan, pelayanan peperangan rohani yang menuntut kekudusan tingkat tinggi...
Aku begitu terbakar dalam melayani Tuhan, bahkan aku rela hubunganku menjadi yang kesekian asalkan pelayananku berjalan didalam kekudusan!
Dia berstatus mahasiswa widya mandala, akhirnya putus sekolah (DO) dan dia memutuskan ikut team pelayanan full time ke Jakarta. Bisa dibayangkan betapa murkanya orangtua kami berdua? Tapi kami berdua berpendirian teguh! Dia akan ke jakarta sementara aku selesaikan kuliahku...
2001...
2002...
Semua berjalan baik sampai pada 2002 akhir,
Ketika aku ditawari ke jakarta, aku sangat bahagia karena memang aku ingin bisa full time juga,
Tapi bagaimana dengan kuliahku? Oh Tuhan, benar benar pilihan yang sulit...
Setelah aku sebulan di Jakarta, aku semakin yakin untuk melepas bangku kuliahku... Semua orang menentang aku, membodohkan aku, mengutuki aku, tapi aku tak perduli... Aku mau bekerja buat Tuhanku... Tuhan pasti menjadi pembelaku ! Itulah yang aku pegang terus...
Memang roh memang penurut, tapi daging lemah... Aku sangat fokus pada Tuhanku, awalnya...tapi tak dapat kupungkiri bahwa perasaan sebagai seorang wanita mulai timbul tenggelam...
Aku sudah sekian lama menjaling hubungan, aku ingin menikah! ... Tapi hal itu sangat tidak mungkin bagi kondisi kami berdua...
Aku harus mampu mengendalikan diriku!!! Aku harus mengerti lebih bahwa situasi dan kondisi kami berdua menuntut kami agar tetap bertahan dalam kekudusan.
Memang, aku akui dengan sepenuh hati...daging memang lemah, akhirnya jiwaku, hasratku, nafsuku mulai memberontak. Kekecewaan, keputus asaan karena situasi dan kondisi kami mulai mengacaukan fokus pelayananku... Hubungan kami berdua mulai naik posisinya. Bukan Tuhan lagi yang utama,...
Oh Tuhan... Ampuni hambaMu ini... Sungguh aku sangat kecewa!!!
Sampai suatu hari aku mengalami kecelakaan, dua kali dalam rentang waktu 2 minggu saja.
Yang pertama, aku terperosok ke lumpur sehingga motorku terjerembap dan aku tidak dapat menggerakkannya sedikitpun karena ban sudah dipenuhi lumpur...
Saat itu sungguh aku berharap dia dapat hadir membantuku...
Padahal jarak dari tempat dia tinggal ke lokasi aku kecelakaan hanya 10 menit...tapi ah sudahlah, dia memang tidak bisa pikirku.
Sambil menangis aku membuang lumpur yang menempel pada roda, dengan tangan kosong!!!
Lalu yang kedua, selang 2 minggu saja, aku kecelakaan lagi di daerah Puri, Jakarta. Parah! Aku ditabrak, bahkan aku tidak mampu berdiri karena sengselku sempat tergeser.
Akhirnya aku ditolong warga setempat dan dibawa ke UGD di Rumah sakit daerah kebon jeruk. Saat itu sungguh hati ini berharap dia datang dan menanyakan keadaanku. Tapi ternyata yang datang malah sahabat sahabatku... Dimana dia? Tidak bisa hadir... Memang waktu itu aku sangat menuntut kehadirannya...
Oh sungguh egois diriku! Tapi aku wanita! Aku berperasaan! Aku inginkan dia hadir... Tapi tak kudapat semua itu...
Malah aku didamprat habis, aku dimarahi, aku dibodohkan!!! Oh sungguh memprihatinkan kondisiku waktu itu, baik fisik maupun perasaanku...
Dari isitulah awalnya...
Dari kecewa menjadi sakit hati... Bahkan waktu aku harus buka jahitan pun, aku pergi sendiri, naik taksi di tengah hujan lebat...
Oh sempurna sudah kecewa dalam dada ini...
Memang ... Jalannya harus begini ...
Hilang... Sirna... Semua kenangan dan perasaan di hati. Aku tak perduli lagi! Sungguh sakit hati ini!!! Oh Tuhan...
Bukan hanya itu... Setelah sembuh, tiba tiba hanya dalam sekejap, dalam kedipan mata, banyak sekali tuduhan ditimpakan kepadaku.
Aku wanita penggoda lah, banyak laki2 suka padaku lah... Ya ampun Tuhan... Apa yang mereka katakan???
Apa yang mereka tuduhkan itu tidak benar! Aku hanya diam saja sambil menangis.
Aku percaya, semua hanya waktu...waktu yang akan menunjukkan siapa benar siapa salah. Karena Tuhanlah pembelaku...
Aku sangat percaya Tuhan tidak tinggal diam. Lebih baik aku berdiam saja dan membiarkan mereka merasa menang...
Biarlah mereka tertawa dibelakangku... Biarlah semua itu terjadi...
Akhirnya aku memutuskan pulang ke surabaya. Toh aku tidak akan dapat menyenangkan hati Tuhan dalam segala situasi hati ini. Ya! Hubunganku telah mengkhamiri ketulusan pelayananku... Saat itu hanya dagingku yang bekerja! Tidak ada yang lain...
Sudah pupus semua harapanku, bahkan melihat dia pun aku tak sudi! Aku ingin pergi!!! Aku ingin tenggelam saja!!! Semua orang mengucilkanku, teman, sahabat, rekan, semua yang kupercaya menimpakan segala kesalahan di pundakku. Oh sungguh berat hati ini...
Hei!!! Kalian pelayan Tuhan! Kalian berkata kalian dikhusukan bagi Tuhan! Kenapa semua tingkah laku kalian sangat duniawi!!!
Bagaimana kamu dapat berkata 'bersatulah tubuh Kristus!' Sedang dalam tubuh kalian sendiri tidak ada persatuan???
Oh sungguh ku kecewa... Aku dikucilkan, aku dicurigai, aku tidak dihargai, aku dikesampingkan. Oh Tuhan, sungguh ku tak mau lagi ada di kota ini, aku tidak mau lagi ada di komunitas ini!!!aku harus lari...aku harus pergi...! Akhirnya kuputuskan ke Jepang. Dengan segala cara Tuhan akan buka jalan! Aku percaya itu...
Sekarang, tidak ada satupun kecewa dan penyesalan dalam keputusan yang pernah aku ambil atas semua yang sudah terjadi, karen semua itu baik. Baik bagiku dan bagimu.
Aku belajar banyak sahabatku, sungguh pengalaman pahit itu menjadi guru terbaikku. Aku sangat bersyukur atas kejadian demi kejadian...
Terpuruk... Sakit hati... Rasa tidak berguna... PASTI itu kurasakan! Bahkan aku memutuskan keluar dari komunitas ini dan memutuskan hubungan dengan dia. 7 tahun jalinan kasih kami hanya seharga itu...
Tapi sekali lagi...
Aku teramat bersyukur. Tuhan sungguh mengasihi aku. Aku dipersiapkanNya yang terbaik. Aku diberinya aral melintang, semua hanya agar aku menjadi lebih baik. Dan supaya aku tahu bahwa Tuhan sangat mengasihiku.
Kalau ku melihat hidupku sekarang, dan menoleh ke belakang... Oh Tuhanku sungguh dahsyat! Dia tidak pernah merencanakan yang buruk! Memang waktu itu sungguh aku tidak dapat mengerti apa rencana Tuhan, tapi satu hal yang pasti, Dia tidak pernah memberi ular beracun pada yang minta roti. Ya!!! Yang terbaik sungguh Tuhan beri bagiku. Suami yang terbaik, walaupun kami hanya menjalani 21 bulan pacaran, tapi aku tahu dengan pasti... Dia lah yang dipersiapkan Tuhan untukku.
Memang suamiku memiliki masa lalu kelam, sekelam bayangan hitam... Tapi aku percaya, semua sudah tutup buku dan Tuhan tidak melihat masa lalu...Bukankah Dia sudah menebus kita tunai? Ada apa dengan semua intimidasi???
Sekali lagi, Tuhan tidak melihat awal, tapi akhir lah yang Tuhan perhitungkan.
Sebagaimana Tuhan mengampuni dan menghapus dosa masa lalu kita, seperti itu lah aku melihat suamiku.
Dialah imamku, kepala rumah tanggaku. Sebagaimana aku menghormati Tuhanku, seperti itulah aku menghormati suamiku.
Terima kasih Tuhan...
Hei! Aku merasa menjadi lebih berpikir jernih dalam segala hal... Setelah kupikir, ternyata semua kejadian pahit yang pernah kualami itulah yang mengajar aku. Tuhan mengubahkanku melalui setiap kejadian. Learn is about everyday...
Ya! Sahabatku...
Apakah kamu mencintai Tuhan? Apakah kata kata itu sering kau ucapkan?
Hukum yang pertama dan terutama 'kasihilah Tuhanmu seperti kamu mengasihi dirimu' dan 'kasihilah sesamamu manusia seperti kamu mengasihi Aku'
Selama kamu tidak mampu menunjukkan kasihmu kepada saudaramu, rekanmu, sahabatmu, bahkan musuhmu, maka... Kamu belum berkapasitas cukup untuk mengasihi Tuhan.
Dalam hal kecil !!! Mulailah belajar, karena setiap hari adalah pengalaman dan pembelajaran. Jika kamu belum mampu, coba lagi besok. Jika besok masih belum mampu, coba lagi lusa, dan lakukan terus setiap hari sampai kamu benar benar mampu mengasihi yang kau anggap musuhmu. Disitulah maka kadar kasihmu kepada Tuhan akan mengalahkan dagingmu...dan baiklah mulut kita berkata 'aku mengasihiMu Tuhan...
God bless you all my friend! Semoga menjadi berkat karena hidup adalah lebih baik menjadi berkat bagi banyak orang, daripada menjadi seorang pendeta yang menjadi batu sandungan karena pikiran dan perbuatannya.
- There's always a reason behind things and it will be a great blast thingy when you take it positively, and it will be a silly, ridiculous, sin thingy if you take it negatively. All based on how you think and react. That's how you'll harvest! -
Sunday, October 11, 2009
•29.07.06 ¤ JUST BELIEVE•
I was celebrating my 24th birthday exact with my wedding day. Special??? Of course !!! The best birthday, ever !!!
We prepared everything regarding on our wedding ourself. Venue,invitation,catering,i even made and designed my own wedding gown, full of svarovsky *which i put the svarovsky on, myself* . It was pretty, and i'm so proud that i made it myself, and my friend gave his help a lot...
We also made souvenirs ourself (since our souvenirs made of rattans, so...our hands were 'tlusupen' :p). But above all that, we were happy and satisfied.
We had no money to make a big party...all we wanted is to make a private party, because the important is the wedding meaning itself, not about the party.
We were thinking about holy matrimony, not the party. But my grandma insisted that she'd like to have a party *since my wedding was the first marriage in my family*...
Oh my...we had no money to make a party!!!
God, how could we make a big party with hundreds invited?
I know my Lord is an awesome God, he helps always just in time. We got loan, and we can pay all the bills just before the party ...
The holy matrimony was awesome, i walked on the aisle with Arya on G's by bach is played. we feel God's presence and he blesses us :)
Yes, indeed...
•♡• Never fails...
The party was awesome *for me* although it was a simple party but i was so satisfied...:)
I got a little suprise from my best friend in college, they came late and brought me a birthday cookies, and a present. I opened and it was a lingerie!!! Red lingerie! Oh my God...
Thanks anyway my friends for all laughter and joy we've shared :)
When we got home, first thing was change clothes, and ... Count the angpao!!! *yeayyyy* i was so excited yet nervous because at least i need to hv the same amount to pay the loan.
I told victor *my husband* that as if we got less that we're supposed to have, then it would be fine, if we got the same amount *BEP* than it would be a miracle. And if we got more than those amount, than it would be His grace.
We counted the money till 4am *it must be no 'malam pertama'* hehehehe :p and...we got more !!! A lot more than i imagined !!!!
Oh my God !!!
God is xo great !!! He is so good !!!
And from those time ahead...i am no longer ms.Yulistias, .....
i am mrs.Victor !!!
And we walk by faith, •♡•, and trust
Today i will walk with my hands in God
Today i will trust in Him and not be afraid
For He will be there, for He will be there
Every moment to share, on this wonderful day He hath made...
- Hanya satu kata Tuhan, "pegang janjiku dan percaya. Maka Aku akan menunjukkan kebesaranku dan membuat mu melihat bahwa Akulah Tuhan, Allahmu" -
JUST BELIEVE ... JUST BELIEVE
We prepared everything regarding on our wedding ourself. Venue,invitation,catering,i even made and designed my own wedding gown, full of svarovsky *which i put the svarovsky on, myself* . It was pretty, and i'm so proud that i made it myself, and my friend gave his help a lot...
We also made souvenirs ourself (since our souvenirs made of rattans, so...our hands were 'tlusupen' :p). But above all that, we were happy and satisfied.
We had no money to make a big party...all we wanted is to make a private party, because the important is the wedding meaning itself, not about the party.
We were thinking about holy matrimony, not the party. But my grandma insisted that she'd like to have a party *since my wedding was the first marriage in my family*...
Oh my...we had no money to make a party!!!
God, how could we make a big party with hundreds invited?
I know my Lord is an awesome God, he helps always just in time. We got loan, and we can pay all the bills just before the party ...
The holy matrimony was awesome, i walked on the aisle with Arya on G's by bach is played. we feel God's presence and he blesses us :)
Yes, indeed...
•♡• Never fails...
The party was awesome *for me* although it was a simple party but i was so satisfied...:)
I got a little suprise from my best friend in college, they came late and brought me a birthday cookies, and a present. I opened and it was a lingerie!!! Red lingerie! Oh my God...
Thanks anyway my friends for all laughter and joy we've shared :)
When we got home, first thing was change clothes, and ... Count the angpao!!! *yeayyyy* i was so excited yet nervous because at least i need to hv the same amount to pay the loan.
I told victor *my husband* that as if we got less that we're supposed to have, then it would be fine, if we got the same amount *BEP* than it would be a miracle. And if we got more than those amount, than it would be His grace.
We counted the money till 4am *it must be no 'malam pertama'* hehehehe :p and...we got more !!! A lot more than i imagined !!!!
Oh my God !!!
God is xo great !!! He is so good !!!
And from those time ahead...i am no longer ms.Yulistias, .....
i am mrs.Victor !!!
And we walk by faith, •♡•, and trust
Today i will walk with my hands in God
Today i will trust in Him and not be afraid
For He will be there, for He will be there
Every moment to share, on this wonderful day He hath made...
- Hanya satu kata Tuhan, "pegang janjiku dan percaya. Maka Aku akan menunjukkan kebesaranku dan membuat mu melihat bahwa Akulah Tuhan, Allahmu" -
JUST BELIEVE ... JUST BELIEVE
Friday, October 9, 2009
And the journey began...
We were met on May 15th, 2004 on a street @ Ikebukuro, Tokyo. I was looking for a mobile phone, i asked my cousin for help and apparently he took victor to accompany him.
Then he introduced victor to me. It was nothing at first and we were just friend...
Until we were chatting, started on august 2004, i told him my stories, and he did as well...we were become close
And i still remember those time, the moment...on october 15th, 2004 I was back from work so did he, we met at odaiba (a place, romantic one where there is a syntetic beach),
And he took me to ride a windmollen (i don't know what it says in english), when we were 315m above, he kissed me, so slowly, so gently...my first kiss
Wow...it was my best moment !!!
We filled our days with •♡•, fun, and laughter. I was back to Indo on November 30th, 2004 *exact on his birthday :( *it was his worst birthday though*
Then he was back from Japan on March 20th, 2004, we met @ bali. So nice to remember but too long to be written in this blog :)
We spent all days together.jobless but we were happy.
I always encourage him, as long as we're together and happy then it's fine to me.
He was so despertae to death because of jobless...i never stop accompany him in all time.
One that we learned,2 are stronger than one.
And then we just decided it. Our marriage date...it would be my 24th birthday, July 29th, 2006
And thank God it all went well. Blessed us, and lead us through those day...
One thing i can say about aour marriage...we were brave enough to get married, jobless,...:D
It is all by God's grace that we still stand until this day.
My 7 years of learning ...
•Me•
I'm kindda loyal person, that's why i just went out with 2 men, which one is my husband, now.
First time i had crush on a man was on 97, when i'd just graduated from junior high school. His name was dicky.
I knew him from church community. It was fun though had relationship with him.at first we were just for fun, then we were gettin' serious.
We had the same services for God in our community and took me almost 2 years @Jakarta for full time services.
What do i say for my past relationship...???
It was learning for maturity, and much more. I learned things went there, and it's all good for me myself. I was so dissapointed at first though,
But then i realized that everything is done by God's permission and everything has done, it was all good for my sake.
Then we were broke up @ 2004. It was a long 7 years of journey that had no end to a marriage. I was so hurt before, but now i realize that God has prepared the best, for me, for my future, and for all that i ever dream about.
And i do believe that he (dicky) feels the same way as well.
I was stressed out, and i decided to cool my head down by travelling to Japan.
I have my auntie there who gave me home to lived while i was there. And i'm so thankfull for her kindness...
I lied to all my community friend @sby n jkt, i told them that i was forced to go to Japan, etc etc etc... It was all lie (i admit it now :p) cause i had no guts to tell them that i was so dissapointed that i didn't even want to be in surabaya anymore.
Then every document had prepared, seemed like God made it all cleared. I was easily prepared all in just a week (pasport, visa, etc) and the week after, i was in my flight to Tokyo :)
•He•
It's kindda weird to be thought that he, my husband, had the same timeline on his relationship before me, just like me. 7 years.
He was with his ex and he had a complicated life as well from a complicated family. He had a hard life but i know for sure , again...God has prepared the best for all of us.
He was chetaed by her, and he was xo patient, that i wouldn't stand for it...
He kept silent, and he was forced to go overseas to work. He went to europe, but he got nothing, back to Indonesia and then he went to Japan.
He took class at first and worked either, after his visa expired, he kept working ilegally.
And in 2004, by accident we met each other @ ikebukuro, Tokyo
And the journey began ...
Thursday, October 8, 2009
a family means no one left behind
I always •♡• This sentence.
A family means no one left behind. Sometime i envy my friends' family, and i do admit it...
Lot of them were born in a happy family. Have a complete family member, have a great wealth...
Just as you all know...
I was born from a mixed parents. My dad was a javanese, and my mom is a chinese. My dad passed away when i was 6, so i never feel how a father's •♡• Is actually, since he was a military and ex governor of Jember.
I admit that i was ashamed with this kind of situation (was, not anymore)...
I just remembered, when i was in primary school, i got bullied only because of this and most of them called me 'ampiang' (which means mixed blood from parents)
When i was in school, i didn't admit that i am a mixed.
When i see my friends, they are rich, they are chinese, seems that they always get what they wanted,...
I am jealous!!!
And i oftenly cried, filled my day with tears, and i always asked God..."Why Lord, i hv to be born in tbis family!"
*Oh Lord, forgive me for what i've said...*
Then oneday, i was sleeping and i heard my mom cried and she prayed...she said that she doesn't wanna se me get bullied
She said that she wanted to see me grow beautifully and perfectly, have a lot of friends around me, and loved by my enviroment...
She said that my dad was the best man ever, and she missed him xo much...
I cried silently, and from those time i knew that my mom never leave me, that she always support my back...
And from those time i began not to have those thoughts anymore. I didn't want those thought keep running in my head and ruin my lue, my dreams,...
And from those time i got that a family means... No one left behind!
GBU all my friend, i am so grateful for my life.
I am so grateful and proud to be a Jember governer's daughter... Ia am proud to be an 'ampiang',
I am proud that i was born in this family, although in wealth, i see that mine is not mush as my friends', but i always keep my mom's words in my mind, that...
My mom rather not to have much money but not losing her child, than have much money but she loss her child. Family keep gather and no one left behind !!!
Labels:
family
Subscribe to:
Posts (Atom)